Pengelolaan Limbah 2/12/2013 12:37:00 PM

3.Pengelolaan Limbah
Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan dan atau proses produksi. Limbah bahan bahan berbahaya dan beracun adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia (Anonim, 1994).
Ada dua jenis limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan air di PT Tirtamas Lestari Temanggung ini, yaitu :
1.    Limbah cair
Limbah cair disini berupa air limpahan dari proses produksi terutama pada proses pengisian air pada cup atau galon yang tidak akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan limbah cair ini akan langsung dialirkan ke luar pabrik dan dilakukan pengepelan di dalam pabrik untuk menjaga kualitas kebersihannya.
2.    Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan dalam proses pengolahan air di PT Tirtamas Lestari hanya berupa plastic lid atau cup. Sampah ini dikumpulkan,lalu ditempatkan ditempat khusus dan kemudian akan diambil oleh pengepul bahan-bahan bekas. Untuk selanjutnya limbah-limbah tersebut akan diproses melalui daur ulang (recycle)

Secara umum, kondisi lingkungan PT Tirtamas Lestari Temanggung cukup baik karena letaknya jauh dari pencemaran di pusat kota. Adanya saluran air yang mempermudah pembuangan air ke luar pabrik mempermudah untuk proses pembuangan limbah cair yang pada umumnya tidak berbahaya. Untuk menghindari debu maka halaman depan dan samping selalu disiram dengan air, sedangkan bagian dalam pabrik selalu dibersihkan secara rutin, demikian juga dengan sampah-sampah sisa produksi juga diolah dengan baik.
  
4.Kegiatan Selama Praktik Industri.
 Kegiatan yang saya lakukan selama praktik industri yaitu:
  • QC Laboratorium..
  • QC Field
  • Sortasi gallon.
 A.QC Laboratorium.

  • Tugas seorang QC Laborat diantaranya yaitu:
    ·         Analisa mikrobiologi
    1.      Uji TPC dengan PCA

    a.       Alat dan Bahan
    ü  Sample uji yg telah ditentukan (diambil secara representative tiap jam untuk sample cup,untuk gallon 19 lt 1 sample per-hari)
    ü  Alcohol 70%
    ü  Jarum suntik (spet) 10ml
    ü  Cawan petridish
    ü  Pembakar bunsen
    ü  Kapas
    ü  Beaker glass 100ml
    ü  Korek api
    ü  Kertas label
    ü  Media PCA (plate count agar)
    ü  Lamine air

    b.      Cara Kerja
    ü  Persiapan alat dan bahan
    ü  Sterilisasi alat dan rungan, sample cup/gallon dengan menyemprotkan alcohol 70% pada permukaan sample. menyemprotkan alcohol pada alat dan ruangan secara merata.
    ü  Hidupkan lamine air.
    ü  Sterilisasi jarum suntik menggunakan alcohol 70%.
    ü  Membakar jarum suntik menggunakan pembakar Bunsen hingga membara, ambil sample menggunakan jarum suntik sebanyak 1ml (perlakuan di dalam lamine air).
    ü  Masukkan sample yang sudah diambil kedalam cawan petri, temple identitas sample menggunakan kertas label pada permukaan cawan petri.
    ü  Lakukan sampai sample habis.
    ü  Siapkan media PCA cair yang bersuhu ± 40%.
    ü  Tuang media PCA kedalam cawan petri sebanyak ± 5ml, ratakan sampai cawan petri tertutupi PCA secara menyeluruh.(perlakuan di dalam lamine air).
    ü  Diamkan sampai  media menjadi padat, kemudian bungkus cawan petri menggunakan kertas.
    ü  Inkubasi selama 24-48 jam didalam incubator dengan suhu 35±20C
    ü  Hitung koloni mikroorganisme yang tumbuh menggunakan colony counter.

    2.Uji Colliform.
    a.       Alat dan Bahan
    ü  Sample uji yg telah ditentukan (diambil secara representative tiap jam untuk sample cup,untuk gallon 19 lt 1 sample per-hari)
    ü  Alcohol 70%
    ü  Jarum suntik (spet) 10ml
    ü  Tabung reaksi
    ü  Pembakar bunsen
    ü  Kapas
    ü  Beaker glass 100ml
    ü  Korek api
    ü  Kertas label
    ü  Lamine air
    ü  LB(lactose broth)

    b.      Cara kerja
    ü  Persiapan alat dan bahan
    ü  Sterilisasi alat dan rungan, sample cup/gallon dengan menyemprotkan alcohol 70% pada permukaan sample. menyemprotkan alcohol pada alat dan ruangan secara merata.
    ü  Hidupkan lamine air.
    ü  Sterilisasi jarum suntik menggunakan alcohol 70%.
    ü  Membakar jarum suntik menggunakan pembakar Bunsen hingga membara, ambil sample menggunakan jarum suntik sebanyak 3ml (perlakuan di dalam lamine air).
    ü  Masukkan sample yang sudah diambil kedalam 3 tabung reaksi berisi LB(lactose broth) masing masing 1ml sample.
    ü  Temple identitas sample menggunakan kertas label pada permukaan tabung reaksi.
    ü  Lakukan sampai sample habis.
    ü  Inokulasi selama 24-48 jam didalam incubator dengan suhu 35±20C dalam posisi berdiri/tegak.
    ü  Amati tabung durham yang ada di dalam tabung reaksi, apabila dalam tabung durham terdapat gelembung udara maka sample positif terdatap bakteri coliforms, jika tidak terdapat gelembung maka dinyatakan negative coliforms.
    B.QC Field.
                Tugas seorang QC Field yaitu :
    ·         Menguji bahan baku sebelum dipassed.bahan baku yang di uji yaitu berupa cup,lid,staw,kardus,layer,gallon,seal gallon dan tutup gallon.
    ·         Mengamati jalannya proses produksi apakah sesuai dengan SOP atau tidak.
    ·         Menguji Kekuatan lid produ sebelum produk dipasarkan.
    C.Sortasi Gallon.
                Sortasi gallon ini dilakukan setiap ada galllon baru yang datang dari agen.
    Kegiatan ini dilakukan untuk memisahkan antara gallon yang sesuia dengan standar dan yang tidak sesuai dengan standar.Syarat-syarat gallon yang sesuai standar yaitu:
    Ø  Warna gallon masih biru dan bening.
    Ø  Bersih.
    Ø  Tidak ada bau yang menyimpang , misalnya bau kencing tikus atau bau kecoa.
    Ø  Tidak Berminyak.
    Ø  Tidak afkir/rusak.
    Jika gallon telah memenuhi persyaratan tersebut maka gallon siap untuk dimasukan kedalam mesin produksi gallon.Tetepi jika gallon tidak memenuhi persyaratan diatas maka gallon tersebut dikumpulkan dan dijual atau jika kondisi gallon masih bisa dikatakan baik misalnya hanya terdapat kotoran yang sedikit maka gallon tersebut dibersihkan dengan menggunakan sanitiser yang berupa PC 100,lalu gallon siap untuk diproduksi.

Laporan Kegiatan Praktik Industri Di P.T.Tirtamas Lestari 2/12/2013 11:10:00 AM








1.Tentang P.T.Tirtamas Lestari

Nama yang digunakan sebelum PT Tirtamas Lestari Temanggung adalah PT Tirtamas Megah. PT Tirtamas Lestari Temanggung merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang beralamat di Jalan Raya Pikatan Mudal Temanggung, dengan luas sekitar 2 ha. PT Tirtamas Lestari Temanggung dibangun pada tahun 1995, dan mulai beroperasi tahun 1996.
Sampai saat ini, PT Tirtamas Lestari mempunyai merk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang terdiri dari :
a.  Produk cup, yaitu TOTAL,  ATLANTIK, CLASS  dan INDOMARET
b.  Produk botol, yaitu TOTAL 330 ml, 600 ml, 1500 ml dan INDOMARET 330 ml, 600ml, dan 1500 ml.
c.   Produk galon, yaitu TOTAL 19 lt.
Air Minum Dalam Kemasan TOTAL telah diakui oleh SNI (Standar Nasional Indonesia), Depkes, ASPADIN (Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan), WHO (World Health Organisation), EAN (Europian Article Number) dan ISO 9001.

Berikut ini merupakan urutan perlakuan khusus dalam pengolahan air yang berlaku di PT Tirtamas Lestari Temanggung :
a.  Sun Filter
Dalam proses ini, air yang berasal dari sumber air melalui proses penyaringan, baik penyaringan bakteri ataupun penyaringan partikel-partikel kasat mata yang dapat membahayakan manusia apabila dikonsumsi. Sun filter merupakan penyaringan besar.
b.  Carbon Filter
Selain dalam sun filter, air juga disaring dalam carbon filter. Dengan carbon filter inilah air menjadi lebih bersih karena carbon filter mengurangi bahkan menghilangkan tiga hal yang berhubungan dengan standar air minum, yaitu warna, bau, rasa, serta mikroba.

c. Free Filter
Proses ini merupakan proses penghilangan bakteri dan mikroba. Besar ukuran alat visual atau pre filter ini ada dua, yang pertama sebesar 5 mikron dan yang terakhir 1 mikron. Dalam proses ini juga dilakukan proses ozonisasi untuk sterilisasi dan memastikan bahwa mikroba sudah benar-benar mati.
Setelah keluar hari tahapan penyaringan/filterisasi, maka dilakukan penyinaran dengan sinar ultraviolet (UV). Terakhir, ada satu proses lagi yang diberlakukan dalam pengolahan air di PT Tirtamas Lestari ini, yaitu pemberlakuan masa inkubasi, yaitu pendiaman terhadap produk selama dua hari untuk mengindari efek samping jika air yang keluar dari filter langsung dikonsumsi. Efek tersebut antara lain diare, sakit perut, mual, dan sejenisnya.



2.Pengelolaan sanitasi (hygiene)
Sanitasi didefinisikan sebagai pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan-bahan baku, peralatan pekerja untuk mencegah pencemaran hasil olah, mencegah terlanggarnya estetika konsumen serta mengusahakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman (Kamarijani, 1983). Sanitasi dalam proses pengolahan air di PT Tirtamas Lestari mencakup :
a.    Sanitasi bahan baku
Sanitasi bahan baku di PT Tirtamas Megah meliputi :
·      menempatkan sumber air dalam suatu bagunan/ruangan tertutup
·      mengisolasi air sumber dengan menutupnya menggunakan tembok beton
·      dilakukan penjagaan oleh tenaga pengaman
·      dilakukan pembersihan setiap satu bulan sekali
·      air yang digunakan untuk bahan baku benar-benar berasal dari sumber bukan dari luapan air sumber

b.    Sanitasi alat/mesin
Peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan air di PT Tirtamas Lestari hampir seluruhnya terbuat dari bahan stainless steel. Hal ini untuk mempermudah dalam pembersihan dan tidak menimbulkan karat. Pembersihan mesin dan pealatan dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah digunakan untuk proses produksi. Sanitasi alat dan sarana produksi biasanya dibersihkan dengan menggunakan desinfektan 4cc/liter, di awal dan akhir produksi. Untuk perawatan yang berupa tangki raw water, tangki penampungan dibersihkan minimal sebulan sekali dengan menggunakan OXXY 200 (zat aktif Peroksyda Acetic) 0,45% selama 45 menit, begitu juga dengan filter tank dan nozzle. Alat laboratorium juga selalu dicuci dengan detergent setelah tidak digunakan.

c.    Sanitasi pekerja
Usaha yang dilakukan pekerja untuk menjaga kebersihan dan sanitasi pekerja tersebut antara lain adalah pemakaian:
·      hair net, yang berfungsi untuk menutup kepala, mencegah rambut yang rontok tidak terikut pada produk saat pengolahan
·      sarung tangan dan sepatu boot yang kedap air untuk melindungi tangan dan kaki pekerja serta mencegah kontaminasi bahan yang diolah
·      wear pack khusus pada pekerja pengisian cup untuk menghindari kontak langsung antara produk dengan pakaian pekerja sehingga produk dalam keadaan sterill
·      masker untuk melindungi mulut agar produk tidak terkontaminasi oleh udara yang keluar dari mulut dan hidung pekerja
·      jas, sarung tangan,dan masker harus dicuci agar selalu bersih
·      alkohol 70% digunakan untuk menyemprot tubuh pekerja apabila memasuki ruang produksi
·      laboran di dalam laboratorium harus selalu mencuci tangan dengan alkohol sebelum dan sesudah bekerja
·      petugas laboratorium saat melakukan pengujian harus dilengkapi dengan jas laboratorium, masker, dan hair net
·      pekerja tidak boleh merokok atau minum ketika berada di ruang kerja terutama di dalam ruang pengisian air
·      pekerja yang sakit tidak dperbolehkan masuk kerja (masuk area pabrik)

d.    Sanitasi lingkungan
Sanitasi yang dilakukan di ruang pengisian air dilakukan dengan menyemprotkan desinfektan yang berupa MS Quart (zata aktif chlorine) sebanyak 4ml dalam 1 liter setiap satu jam sekali. Selain itu, ruang pengisian juga diisi dengan penghemmmbusan udara yang berfungsi untuk menaikkan tekanan udara dari luar sehingga mikroba tidak dapat masuk. Untuk ruang laboratorium tidak setiap orang diberbolehkan masuk dan harus melepas alas kaki saat memasuki ruangan.